Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan telah meresmikan Pabrik Teh Rakyat Iroet di Kampung Cisaat, Desa Sukatani, Kecamatan Cilawu, Garut, Jawa Barat. Menurut dia, Teh Rakyat Iroet diharapkan bisa mengurangi ketergantungan petani terhadap pemilik pabrik. “Serta meningkatkan pendapatan dari nilai tambah produk teh yang dihasilkan,” katanya kepada Tempo. Menurut Bayu, berdirinya Teh Rakyat Iroet menandai kali pertama petani teh di Indonesia memiliki dan mengelola pabrik sendiri.
Teh Rakyat Iroet menjadi pabrik pertama dari 20 pabrik serupa yang akan dibangun di Jawa Barat dan Jawa Tengah–wilayah penghasil teh terbesar di Indonesia. “Pabrik teh rakyat ini menjadi best practice bagi perusahaan dalam membantu petani dan masyarakat pedesaan,” ujarnya.
Saat ini, kata Bayu, sebagian besar petani teh masih menjadi produsen bahan mentah. Mereka tidak memiliki unit pengolahan teh kering. Padahal, 46 persen luas perkebunan teh dimiliki petani kecil. Sedangkan pendapatan dari bisnis ini tidak kecil. Asosiasi Teh Indonesia mencatat, pada 2009, teh menyumbang devisa negara sebesar US$ 110 juta. Namun hasilnya tidak dinikmati petani teh lokal yang belum menghasilkan nilai tambah.
Pabrik Teh Rakyat Iroet dimiliki oleh Koperasi Serba Usaha (KSU) Putera Mekar. KSU Putera Mekar beranggotakan 454 petani teh di Garut yang memiliki perkebunan teh rakyat seluas 406,51 hektare. KSU Putera Mekar merupakan koperasi teh rakyat yang mendapatkan sertifikat UTZ nomor 2 di dunia dan nomor 1 di Indonesia. Sertifikat UTZ adalah sertifikasi internasional berkelanjutan yang memperhatikan good agriculture practices (GAP) serta aspek sosial untuk membawa petani pada peningkatan kualitas dan kuantitas produk.
Pabrik Teh Iroet memiliki kapasitas produksi 8,5 ton pucuk basah per hari dari petani teh anggota koperasi, sehingga mereka bisa menghasilkan 50 ton teh kering per bulan. Selain memproduksi sendiri, KSU Putera Mekar juga menjalankan perdagangan teh kering sebesar 50 ton per bulan. Secara total, KSU Putera Mekar mengelola 100 ton teh kering per bulan atau 1,2 ton teh kering per tahun yang setara dengan US$ 1,62 juta.
Sumber: https://bisnis.tempo.co/read/571843/petani-teh-garut-kini-punya-pabrik-sendiri