LESTARI adalah inisiatif pengembangan program keberlanjutan sektor teh Indonesia, terutama pada teh rakyat yang mendominasi kepemilikan area perkebunan teh nasional.
Mewujudkan keberlanjutan menjadi tantangan bagi para pelaku sektor teh Indonesia. Perubahan iklim berdampak signifikan pada kondisi perkebunan teh nasional, belum lagi persoalan tata kelola sistem perdagangan tidak kondusif untuk para produsen teh terutama bagi petani teh. Kondisi-kondisi ini mempersulit mereka untuk melakukan perawatan dan perbaikan kebun mereka.
Bersama dengan para stakeholder terkait, Lestari mengembangkan program-program untuk mendampingi para produsen teh mengatasi persoalan-persoalan dalam mewujudkan keberlanjutan sektor ini. Serangkaian kegiatan diselenggarakan bersama Business Watch Indonesia, Yayasan Komoditi Lestari, Paguyuban Tani Lestari, para petani teh, perusahaan-perusahaan, pemerintah dan para stakeholder di sektor teh lainnya untuk mewujudkan keberlanjutan sektor teh Indonesia, terutama perkebunan teh rakyat.
Langkah awal yang dilakukan dalam inisiatif Lestari adalah mengembangkan sebuah standard keberlanjutan di sektor teh. Standar Lestari menjadi panduan bagi produsen teh, terutama bagi petani teh, dalam melakukan praktek-praktek pertanian yang berkelanjutan di kebun teh mereka serta proses pengolahan yang berkelanjutan di pabrik. Penerapan prinsip-prinsip Lestari dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi teh rakyat yang kemudian juga meningkatkan pendapatan mereka.
Inisiatif Lestari juga melakukan pendekatan kepada konsumen, karena memahami bahwa keterlibatan publik dalam inisiatif ini memberikan dampak signifikan pada tercapainya sektor teh Indonesia yang berkelanjutan. Kesadaran publik yang meningkat terhadap kesetaraan kesempatan dan isu-isu lingkungan mampu memberikan dukungan terhadap inisiatif keberlanjutan. Partisipasi publik salah satunya terlihat ketika konsumen mendesak perusahaan-perusahaan mengadopsi praktek-praktek berkelanjutan pada rantai pasok mereka, dan berpartisipasi dalam gerakan inisiatif keberlanjutan.
Inisiatif Lestari diinisiasi oleh Business Watch Indonesia, bekerjasama dengan Paguyuban Tani Lestari dan Yayasan Komoditi Lestari, serta didukung oleh Solidaridad.
BUSINESS WATCH INDONESIA adalah sebuah organisasi nasional non-pemerintah yang memiliki perhatian pada persoalan lingkungan, praktek bisnis yang berkelanjutan dan tanggung jawab sosial perusahaan. Sejak berdiri tahun 2002, Business Watch Indonesia memiliki misi untuk mendemokratiskan praktek-praktek bisnis dan pengelolaan ekonomi menuju pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Business Watch Indonesia memiliki jaringan yang luas di tingkat internasional dan nasional baik di sector private maupun pemerintah. BWI memiliki program di sektor pertanian dan perkebunan yang memberikan manfaat bagi lebih dari 52.000 petani teh, kopi, kakao, kedelai, tebu, sayur, yang tersebar di beberapa propinsi di Indonesia seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Sumatera Utara.
Untuk petani teh, Business Watch Indonesia telah memfasilitasi dan mendampingi para petani teh untuk membangun pabrik pengolahan teh milik petani dan menghasilkan produk teh jadi, yang memberikan nilai tambah pada pucuk basah petani, sehingga mampu meningkatkan penghasilan para petani teh.
YAYASAN KOMODITI LESTARI merupakan sebuah organisasi yang beranggotakan para stakeholder kunci di sektor teh nasional yang memiliki komitmen untuk bekerjasama memperkuat tanggung jawab dan kredibilitas berbagai standard CSR baik nasional maupun internasional yang diterapkan di sektor teh. Organisasi ini didirikan sejak tahun 2008 dengan nama National Reference Group on Indonesian Tea Sector (NRG). Seiring dengan perkembangannya NRG didaftarkan sebagai badan hukum resmi dengan nama Yayasan Komoditi Lestari.
NRG bersama dengan Business Watch Indonesia dan didukung oleh Solidaridad, memfasilitasi formulasi Standar Lestari yang menjadi panduan bagi para produsen teh, terutama para petani teh, untuk memproduksi teh secara berkelanjutan.
PAGUYUBAN TANI LESTARI, sebuah organisasi payung bagi kelompok-kelompok petani teh, yang saat ini menaungi 6 koperasi tani, 505 gapoktan dari 14 kabupaten di Propinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat. Kedua provinsi ini merupakan wilayah penghasil teh terbesar di Indonesia. Paguyuban Tani Lestari memiliki tujuan untuk memperbaiki sosial ekonomi dan kesejahteraan lingkungan dan manusia dengan memperkuat posisi tawar petani dalam rantai pasok nasional, kerjasama dan bantuan teknis dari hulu hingga hilir.