Yogya Tea Party merupakan serangkaian kegiatan yang diselenggarakan pada tanggal 12-14 Desember 2014 oleh PT Pagilaran di Benteng Vredeburg Yogyakarta dan Universitas Gadjah Mada. Serangkaian kegiatan ini diselenggarakan untuk membangun komunikasi yang lebih baik antar stakeholder dari petani, Trader, Industri hilir dan pemerintah untuk merespon permasalahan kritis sektor teh dan merespon peluang bisnis teh serta mempromosikan produk teh pada masyarakat melalui tradisi minum teh keraton. Dukungan dari berbagai pihak sangat penting untuk keberlanjutan sektor teh Indonesia.
Bersamaan dengan pembukaan Yogya Tea Party, Ketua Yayasan Komoditi Lestari – Bapak I Nyoman Oka – menyerahkan Sertifikat Lestari kepada Direktur Utama PT Pagilaran – Rachmat Gunadi. Penyerahan sertifikat Lestari juga dihadiri oleh perwakilan Unilever dan Ketua Dewan Teh Indonesia. Sertifikat Lestari diberikan kepada dua unit produksi PT Pagilaran, Jatilawang dan Kaliboja, yang telah berhasil memenuhi persyaratan sustainable certification – Lestari Code – dengan pasokan dari para petani di sekitar pabrik. Serah terima sertifikat Lestari diselenggarakan di Yogya Tea Party untuk memberikan inspirasi dan menginisiasi program-program sustainability di sektor teh oleh para stakeholder yang lain sehingga keberlanjutan sektor the Indonesia semakin banyak mendapatkan dukungan.
Serangkaian kegiatan jogja tea party tersebut berlangsung selama tiga hari diawali dengan ritual seduh teh keraton Yogyakarta oleh para abdi dalemnya. Selanjutnya Yogya Tea Party dibuka oleh beberapa tokoh stakeholder teh nasional yang antara lain Perwakilan Keraton Yogyakarta dan Pemerintah Propinsi Yogyakarta, Rachmat Gunadi mewakili PT.Pagilaran, Rahmat Badrudin mewakili Dewan Teh Indonesia, I Nyoman Oka mewakili Yayasan Komoditi Lestari (Sertifikasi Lestari) dan Perwakilan dari Unilever. Pembukaan dengan melibatkan berbagai stakeholder menjadi simbol jalinan komunikasi antar stakeholder dan komitmen untuk membangun sektor teh nasional yang berkelanjutan.
Setelah pembukaan para undangan diajak berkeliling ke pameran produk yang didominasi oleh produk teh lokal yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan dari berbagai wilayah di Indonesia. Di dalam pameran juga terdapat booth untuk produk petani, promosi sertifikasi Lestari dan program nutrisi di sektor teh yang didukung oleh Solidaridad dan Kedutaan Belanda. Selain untuk para stakeholder di sektor teh, pameran juga diperuntukan bagi umum.
Selain pameran, kegiatan Seminar Nasional “Menuju Industry Perkebunan Nasional dan Berkelanjutan”, jalan santai yang diikuti oleh para undangan dan masyarakat serta Green Tea Competition. Green Tea Competition ialah kompetisiuji cita rasa teh hijau single origin, kompetisi ini diikuti oleh 13 peserta yang berasal dari perkebunan besar, tea packer, dan koperasi petani teh. Adapun pengujinya ialah tiga tea master dunia yaitu Bapak Mustofa Syariffudin dari Indonesia, Mr. Lee dari Singapura dan Mr. Vladimeer dari Rusia. Setelah proses pengujian yang ketat dinyatakan pemenang pertama ialah PT. Agrotea Bukit Daun, kedua – PT. Kabepe Cakra dan juara ketiga ialah Koperasi Putera Mekar Garut. Kemenangan Koperasi Putera Mekar menjadi bukti bahwa petani teh mampu mengolah produk teh berkualitas dan mampu bersaing dengan produk perusahaan swasta maupun negara.