Petani Berharap Sertifikasi Teh Baru Bisa Menaikkan Upah

Petani Berharap Sertifikasi Teh Baru Bisa Menaikkan Upah

Bagikan

Dewan Teh Indonesia telah meluncurkan program sertifikasi teh nasional yang disebut Lestari, dan mengatakan ini adalah sertifikasi teh pertama di dunia berdasarkan standar terkait keberlanjutan. Sertifikasi teh yang dikeluarkan oleh negara-negara seperti China dan India semata-mata didasarkan pada kualitas teh dan tidak mempertimbangkan aspek produksi berkelanjutan seperti faktor lingkungan dan sosial, kata dewan tersebut.

Dewan Teh Indonesia telah meluncurkan program sertifikasi teh nasional yang disebut Lestari, dan mengatakan ini adalah sertifikasi teh pertama di dunia berdasarkan standar terkait keberlanjutan.

Sertifikasi teh yang dikeluarkan oleh negara-negara seperti China dan India semata-mata didasarkan pada kualitas teh dan tidak mempertimbangkan aspek produksi berkelanjutan seperti faktor lingkungan dan sosial, kata dewan tersebut.

Sertifikat Lestari pertama diserahkan minggu lalu kepada koperasi Mekar Jaya, yang beranggotakan petani teh dari Kecamatan Mojo Tengah di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Ketua Mekar Jaya Suratno mengaku senang teh mereka lolos proses sertifikasi, meski sertifikasi belum berdampak pada harga tehnya.

“Kami sudah mengupayakan sertifikasi sejak Oktober tahun lalu dengan harapan bisa meningkatkan harga jual. Mungkin kita harus menunggu beberapa tahun lagi, ”katanya kepada The Jakarta Post setelah menerima sertifikasi.

Daun teh segar dari 488 petani Mojo Tengah, yang menggabungkan lahan seluas 182 hektar, saat ini dihargai Rp 1.250 (14 sen AS) per kilogram. Seluruh hasil panen mereka dijual ke PT Pagilaran yang memiliki pabrik di dekat Mojo Tengah untuk mengolah teh.

“Petani mengatakan harga tetap sama sejak 2007, menyalahkan upah pemetik teh yang dibayar Rp 350 per kilogram. Idealnya harga teh Rp 2.000 agar pemetik bisa mendapat upah Rp 500 per kilogram,” kata Suratno.

Direktur PT Pagilaran Rachmad Gunadi mengatakan rendahnya rendemen daun teh muda menjadi penyebab rendahnya harga.

“Kalau hasil sama dengan petani di Jabar bisa beli Rp 1.700 per kilogram,” katanya seraya menambahkan hasil produk Mojo Tengah 20 persen, sedangkan petani Jabar 50 persen.

Rachmad berharap sertifikasi keberlanjutan ini dapat mendorong petani untuk meningkatkan kualitas tehnya.

“Peningkatan kualitas perkebunan teh rakyat melalui sertifikasi Lestari sangat mendesak,” kata Rachmad yang juga Wakil Ketua Dewan Teh Indonesia.

Perkebunan teh yang dikelola petani mencakup 60 persen dari total luas perkebunan teh di negara ini. Padahal dari sisi produksi, mereka hanya menyumbang 25 persen dari total produksi teh nasional.

Satu hektar perkebunan teh biasanya menghasilkan antara 800 kilogram hingga satu ton daun teh kering. Yang milik perusahaan besar bisa menghasilkan hingga dua ton daun teh kering per hektar. Ini masih jauh di bawah produktivitas perkebunan teh di Vietnam yang mampu menghasilkan empat ton daun teh kering per hektar.

Harry Hendarto dari Business Watch Indonesia mengatakan apakah sertifikasi nasional akan mempengaruhi harga teh petani akan bergantung pada niat baik para pengusaha teh.

Sertifikasi ini diperkenalkan agar petani dapat membuat produk yang ramah lingkungan dan ramah sosial sehingga teh mereka memiliki nilai tambah. Empat koperasi lainnya dilaporkan telah mengikuti sertifikasi, katanya.

“Sertifikasi ini menggunakan standar lokal, tapi sudah 75 persen dari standar internasional,” kata Harry. Dia mengatakan perusahaan teh besar harus memikirkan cara untuk meningkatkan perkebunan petani agar memenuhi syarat untuk sertifikasi.

Dia mengatakan, jika petani mampu meningkatkan produknya, margin keuntungan tidak hanya berpusat pada perusahaan tetapi juga akan dibagi secara proporsional dengan petani.

Petani mengatakan harga yang sama sejak 2007 menyalahkan upah pemetik teh yang dibayar Rp 350 per kilogram.

Sumber: http://www.thejakartapost.com/news/2011/04/05/farmers-hope-new-tea-certification-can-wages.html

Sebelumnya

Micropreneur Perempuan dan Teh nDeso

Selanjutnya

UTZ Certified