Pekan Teh Rakyat Jogja 2022, Upaya Bangkitkan Asa Petani Lokal

Pekan Teh Rakyat Jogja 2022, Upaya Bangkitkan Asa Petani Lokal

Bagikan

Pekan Teh Rakyat Jogja 2022 digelar di Depok, Sleman, pada 17-18 Desember. Acara yang digelar di salah satu resto di Babarsari tersebut diisi dengan pameran produk teh rakyat, business meeting hingga tea class yang digelar secara terbatas.

Sejumlah produk teh yang dipamerkan di antaranya teh gelang dan teh putih Purwakarta, Parama Tea Pekalongan, Mimitea Tasikmalaya, Oreatea Cianjur dan Teh nDeso Banjarnegara.

Direktur Indonesian Tea Marketing Association Veronika Ratri Kustanti menyebut lahan perkebunan teh milik rakyat mencapai 60 persen. Namun di balik besaran angka tersebut tingkat produksi lebih kecil dibanding perkebunan teh besar. Hal itulah yang melatarbelakangi digelarnya Pekan Teh Rakyat Jogja 2022.

“Saat ini kondisi semakin banyak konversi posisi petani sebagai pemilik lahan teh hampir 60 persen di mana produktivitas mereka dibandingkan perkebunan besar lebih rendah. Mau dibawa kemana kalo tidak didukung teh bisa punah, itu menjadikan ide bersama penyelenggaraan Pekan Teh Rakyat Jogja 2022,” ujar Ratri dalam konferensi pers, Sabtu (17/12/22).

Ratri menyebut dalam acara ini diharapkan mampu mendorong added value dan mendukung petani agar bisa mempertahankan perkebunan teh. “Kami mempunyai concern produk teh rakyat untuk mendukung mereka agar bisa mempertahankan perkebunan mereka dan kami mendorong added value,” ujar Ratri.

Sementara itu Pengelola Teh nDeso Brand untuk Teh Rakyat Nanang Christianto menyebut sangat terkesan dengan Pekan Teh Rakyat ini karena dapat menampilkan produknya. Nanang menyebut acara ini dapat membangkitkan industri teh Indonesia terutama teh rakyat.

“Kita sangat tertarik dan impresive dengan kegiatan ini karena merupakan acara untuk membangkitkan industri teh Indonesia terutama bagi teh rakyat. Karena memang konteksnya ini untuk menampilkan display produk teh rakyat, yaitu teh yang diproduksi langsung dari kebun teh rakyat diolah oleh teman teh dikemas kemudian dipasarkan,” ujar Nanang.

Nanang juga menyebut salah satu upaya menaikkan nilai jual teh petani teh rakyat adalah dengan mengelola dan memasarkan sendiri. Upaya itu adalah tindak lanjut dari kegiatan petani selama ini yang hanya menjual pucuk basah daun teh agar lebih mendapat untung.

“Selama ini petani jual pucuk basah sehingga murah, akan lebih baik kita kemas dan kita pasarkan untuk nilai tambah salah satunya Teh nDeso ini,” ujar Nanang.

Kelebihan Teh Buatan Petani RI

Menurut Apud, petani teh asal Purwakarta yang menjual teh rakyat dengan nama Alam Asli Teh Sindang Manon, teh produknya sudah terseritifikasi organik pada 2022. Salah satu produk unggulannya adalah teh putih.

“Ini adalah produk teh putih prosesnya hasil dari penjemuran langsung dari cahaya matahari tanpa menggunakan pemanas, butuh waktu empat hari penjemuran bila hari cerah. Teh putih ini adalah produk unggulan yang paling mahal dari segi penyajian juga untuk teh putih suhunya 60 sampai 70 mungkin kalo berlebihan rasanya akan berubah,” ucap Apud.

Selain itu ada juga Parama Teh. Produk teh ini berasal dari Pekalongan yang diolah oleh Warniti.

Warniti menyebut pengolahan teh yang ia buat betul-betul mengawal dengan baik proses pembuatan teh mulai dari pemetikan. Dengan semua proses itu Warniti berani memberikan label teh premium pada produknya.

“Kalau Teh Parama ada yang premium ada yang medium saya berani mengeluarkan karena dari petikan itu ada kita kawal dari kebunya seperti apa biar bersih,” ucap Warniti.

Sumber: https://www.detik.com/jateng/bisnis/d-6467118/pekan-teh-rakyat-jogja-2022-upaya-bangkitkan-asa-petani-lokal

Sebelumnya

Teh Indonesia Harus Dilestarikan Agar Petani Rakyat Tetap Bertahan di Kondisi Pasar yang Dinamis

Selanjutnya

Micropreneur Perempuan dan Teh nDeso