Bupati Sintang, Jarot Winarno mengunjungi kebun teh di Desa Pengkadan Baru, Kecamatan Dedai, kemarin. Saat berkunjung, orang nomor satu di Senentang ini berujar, bahwa komiditi teh ini hanya bisa tumbuh di daerah pegunungan tinggi. Namun, kini komoditi tersebut bisa ditanam di dataran rendah. “Dulu teh hanya bisa hidup di pegunungan tinggi hanya bisa di tanam dataran tinggi seperti pulau Sumatra dan Jawa Barat, yang banyak kabutnya dan di cuaca yang dingin.
Sekarang kita coba kembangkan di pulau Kalimantan dan ternyata teh bisa di tanamam di dataran rendah seperti pulau Kalimantan ini, seperti di Sintang,” papar Jarot ketika menghadiri launching Teh Borneo Desa Pengkadan Baru, Kecamatan Dedai.
Ia mengatakan, bahwa penanaman komoditi teh inin sudah dibuktikan ditempat yang lain, seperti di Desa Sepulut, Kecamatan Sepauk. Pihaknya sudah membuktikan di Sepauk dan hasilnya bisa tumbuh subur dalam waktu yang singkat. “Kita sudah buktikan, kita coba tanam Teh di Sepauk, ternyata bisa tumbuh dan masuk katagori bagus dan ternyata bisa tumbuh dalam waktu yang lebih singkat, bahkan tanaman tehnya bisa di panen dalam usia 3 tahun,” tambahnya.
Selama ini, lanjut Jarot, masyarakat hanya berpikir ekonomi yang extraktif dengan mengekploitasi sumber daya alam seperti karet dan sawit. Menurutnya, kenapa tidak kembangkan ekonomi yang lebih kreatif seperti teh, kakau dan daun sengkubang yang juga memiliki nilai ekonomi. “Karena itu, kita kembangkan Teh Borneo ini, dari desa ini kita memulainya. Kita bikin Demplot pembibitan teh yang lebih besar lagi, kita perluas kebun kita, sehingga Kalimantan Barat penghasil Teh Borneo terbaik,” tegas Jarot.
Sementara itu, Ketua Yayasan Solidaridad, Delima, menyampaikan peluncuran Teh Borneo ini di mulai dari Desa Pengakadan ini. Ia berharap, apa yang telah dimulai ini bisa terus dikembangkan dan di produksi lebih luas lagi. “Kita dari Yayasan Solidaridad dan Keling Kumang Grup siap mambantu mengembangkan produksi teh dari daerah Sintang, walau di bilang dataran rendah hanya 28 ribu km dari permukaan laut. Kita Optimis bahwa Teh bisa kita kembangkan dari Kabupaten Sintang ini,” ucapnya.
Kegiatan seperti ini, tambah Delima, diharapkan dapat merubah perekonomian bagi masyarakat yang kurang memadai serta kita buat peralihan dari pertanian yang monoton,menjadi pertanian yang berbasis kelompok tani. “Kita punya pemikiran produksi teh dapat pindah ke Kalimantan Barat, bahkan bisa tersebar di seluruh pulau Kalimantan lainnya,” pungkasnya.
Sumber: https://pontianakpost.co.id/teh-borneo-lahir-di-sintang/